Panik Loncat karena Ancaman Bom, Sejumlah Penumpang Lion Air Luka
Panik Loncat karena Ancaman Bom, Sejumlah Penumpang Lion Air Luka
Sakong - Sejumlah penumpang pesawat Lion Air JT 687 rute Pontianak-Jakarta batal terbang karena seorang penumpang mengaku membawa bom. Sejumlah penumpang terluka akibat insiden ini.
Informasi tersebut disampaikan Kabid Humas Polda Kalbar Kombes Nanang Purnomo, Senin (28/5/2018). Ada 10 penumpang yang terluka dan dibawa ke rumah sakit karena panik dan loncat dari pesawat. Beberapa di antaranya sudah diperbolehkan pulang.
Dari video yang diperoleh detikcom, para penumpang keluar lewat emergency exit dan naik ke sayap pesawat. Beberapa terlihat nekat meloncat karena panik. Sejumlah penumpang diketahui memang membuka emergency exit saat tahu ada ancaman bom.
Pengamat penerbangan Gerry Soejatman mengatakan telah melihat video insiden tersebut. Menurut analisisnya, situasi ancaman bom semacam itu memang bisa menimbulkan kepanikan hingga membuat penumpang nekat meloncat.
"Kejadiannya kan penumpang pada panik. Kalau panik, mereka akan coba keluar lewat jalan terdekat, salah satunya overwing exit. Di 737 memang tidak ada slide-nya. Namanya kondisi begini, kalau penumpang tiba-tiba panik, susah dikendalikan juga," ujarnya saat dihubungi detikcom lewat telepon.
Penumpang yang mengaku membawa bom ini sendiri telah diringkus pihak keamanan bandara dan polisi. Namanya Frantinus Nirigi.
Dari Frantinus, polisi mengamankan sejumlah barang bukti. Salah satunya kartu alumni Universitas Tanjungpura. Frantinus sudah digelandang ke Polresta Pontianak. Dia akan diperiksa lebih lanjut terkait motifnya mengaku membawa bom.
Corporate Communications Strategic of Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro sebelumnya membenarkan adanya kejadian ini. Dia menyebut kejadiannya di pesawat Lion Air JT 687 tujuan Jakarta.
Danang menjelaskan pesawat itu, sesuai dengan jadwal, berangkat dari Bandara Internasional Supadio menuju Jakarta pukul 18.50 WIB. Namun, di dalam pesawat, ada penumpang yang mengaku membawa bom di tas.
"Ada salah satu orang yang mengaku membawa bom di dalam tas. Kemudian, untuk menjamin keselamatan dan keamanan penerbangan, pilot memutuskan menurunkan seluruh penumpang, bagasi, dan barang bawaan," katanya.
Panik Loncat karena Ancaman Bom, Sejumlah Penumpang Lion Air Luka
Sakong - Sejumlah penumpang pesawat Lion Air JT 687 rute Pontianak-Jakarta batal terbang karena seorang penumpang mengaku membawa bom. Sejumlah penumpang terluka akibat insiden ini.
Informasi tersebut disampaikan Kabid Humas Polda Kalbar Kombes Nanang Purnomo, Senin (28/5/2018). Ada 10 penumpang yang terluka dan dibawa ke rumah sakit karena panik dan loncat dari pesawat. Beberapa di antaranya sudah diperbolehkan pulang.
Dari video yang diperoleh detikcom, para penumpang keluar lewat emergency exit dan naik ke sayap pesawat. Beberapa terlihat nekat meloncat karena panik. Sejumlah penumpang diketahui memang membuka emergency exit saat tahu ada ancaman bom.
Pengamat penerbangan Gerry Soejatman mengatakan telah melihat video insiden tersebut. Menurut analisisnya, situasi ancaman bom semacam itu memang bisa menimbulkan kepanikan hingga membuat penumpang nekat meloncat.
"Kejadiannya kan penumpang pada panik. Kalau panik, mereka akan coba keluar lewat jalan terdekat, salah satunya overwing exit. Di 737 memang tidak ada slide-nya. Namanya kondisi begini, kalau penumpang tiba-tiba panik, susah dikendalikan juga," ujarnya saat dihubungi detikcom lewat telepon.
Penumpang yang mengaku membawa bom ini sendiri telah diringkus pihak keamanan bandara dan polisi. Namanya Frantinus Nirigi.
Dari Frantinus, polisi mengamankan sejumlah barang bukti. Salah satunya kartu alumni Universitas Tanjungpura. Frantinus sudah digelandang ke Polresta Pontianak. Dia akan diperiksa lebih lanjut terkait motifnya mengaku membawa bom.
Corporate Communications Strategic of Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro sebelumnya membenarkan adanya kejadian ini. Dia menyebut kejadiannya di pesawat Lion Air JT 687 tujuan Jakarta.
Danang menjelaskan pesawat itu, sesuai dengan jadwal, berangkat dari Bandara Internasional Supadio menuju Jakarta pukul 18.50 WIB. Namun, di dalam pesawat, ada penumpang yang mengaku membawa bom di tas.
"Ada salah satu orang yang mengaku membawa bom di dalam tas. Kemudian, untuk menjamin keselamatan dan keamanan penerbangan, pilot memutuskan menurunkan seluruh penumpang, bagasi, dan barang bawaan," katanya.
Tidak ada komentar