BANDARQ - Melawan Saat Ditangkap, Pengedar Narkoba di Kalbar Ditembak Mati
Melawan Saat Ditangkap, Pengedar Narkoba di Kalbar Ditembak Mati
BANDARQ - Gara-gara ditilang, seorang penderita Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) membakar rumah dan satu sepeda motor miliknya.
Aksi nekat yang dilakukan Siran (53) warga Desa Paringan, Kecamatan Jenangan, Kamis (31/5/2018) membuat panik warga. Apalagi, Siran tidak mau dievakuasi dari rumahnya.
Kepala Desa Paringan, Suwendi mengatakan membenarkan jika Siran memiliki riwayat gangguan jiwa dan membakar rumahnya
"Beberapa hari yang lalu, Siran ngamuk, penyakitnya kambuh. Dia ngomel-ngomel masalah tilang itu," tutur Suwendi kepada ludoqqcom, Jumat (1/6/2018) pagi.
Karena kesal diduga menjadi pemicu Siran mengamuk dan penyakitnya kambuh. Dalam omelan itu Siran merasa kesal uangnya habis untuk menebus kendaraannya yang ditilang.
"Makanya dia ngamuk, akhirnya bakar rumahnya sendiri," terang dia.
Sementara Kapolsek Jenangan AKP Haryo Kusbintoro mengaku pihaknya kesulitan saat memadamkan rumah Siran. Pasalnya, Siran justru mengancam membawa parang jika diselamatkan.
"Warga yang takut akhirnya melaporkan kepada kami supaya mengamankan Siran," jelas dia.
Kapolsek menjelaskan kemarahan Siran dengan membakar rumah, tidak membuatnya lari. Justru Siran bersembunyi di dalam rumah. Warga bersama para petugas pun selain berusaha memadamkan api juga menyelamatkan Siran dari kobaran api.
"Saat mau diselamatkan, Siran justru mau melukai warga dengan parang, makanya proses evakuasi sulit," tukas dia.
Beberapa jam kemudian, rumah yan hangus terbakar itu padam. Warga dan polisi akhirnya membawa Siran ke RS JiwPolisi menangkap dua orang pengedar nerkoba bernama M Hermansyah dan Rommy Limmito di Kecamatan Seluas, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Rommy ditembak mati petugas karena melawan saat ditangkap.
Awalnya, polisi menangkap M Hermansyah setelah mendapat kiriman sabu dari Malaysia. Dia, menyembunyikan sabu dalam bungkus teh.
"Selanjutnya, dilalukan penggeledahan di rumah M Hermansyah pada pukul 18.45 WIB dan ditemukan 2 bungkus serbuk kristal warna putih yang diduga sabu di dalam kantong teh merek Qing Shan dibalut dengan lakban warna coklat," kata Kapolres Bengkayang AKBP Permadi Syahids Putra, dalam keterangannya, Kamis (31/5/2018).
Kepada polisi, M Hermansyah mengaku barang tersebut akan dikirim kepada Rommy di Kampung Melayu, Kecamatan Singkawang Barat, Kota Singkawang. Polisi langsung menjebak Rommy dengan mengantarkan sabu.
"Pada saat sabu diserahkan dan sudah dikuasai Rommy Limmito, yang bersangkutan melarikan diri dengan mobil dan berusaha menabrak anggota yang akan melakukan penangkapan," ucap Permadi.
Polisi memberi tembakan peringatan agar pelaku menyerah. Namun, Rommy tetap berusaha kabur.
"Pelaku berusaha melarikan diri dan membahayakan personel yang hendak melakukan penangkapan sehingga diberikan tembakan untuk melumpuhkan, saat dibawa ke RSUD Bengkayang. Rommy Limmito meninggal dunia di perjalanan," kata Permadi.
Lawang, Malang. Bahkan kakak Siran, Miseni juga menderita ODGJ. "Karena warga takut, diputuskan Siran dan Miseni dirawat di RSJ di Malang," pungkas dia.
Melawan Saat Ditangkap, Pengedar Narkoba di Kalbar Ditembak Mati
BANDARQ - Gara-gara ditilang, seorang penderita Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) membakar rumah dan satu sepeda motor miliknya.
Aksi nekat yang dilakukan Siran (53) warga Desa Paringan, Kecamatan Jenangan, Kamis (31/5/2018) membuat panik warga. Apalagi, Siran tidak mau dievakuasi dari rumahnya.
Kepala Desa Paringan, Suwendi mengatakan membenarkan jika Siran memiliki riwayat gangguan jiwa dan membakar rumahnya
"Beberapa hari yang lalu, Siran ngamuk, penyakitnya kambuh. Dia ngomel-ngomel masalah tilang itu," tutur Suwendi kepada ludoqqcom, Jumat (1/6/2018) pagi.
Karena kesal diduga menjadi pemicu Siran mengamuk dan penyakitnya kambuh. Dalam omelan itu Siran merasa kesal uangnya habis untuk menebus kendaraannya yang ditilang.
"Makanya dia ngamuk, akhirnya bakar rumahnya sendiri," terang dia.
Sementara Kapolsek Jenangan AKP Haryo Kusbintoro mengaku pihaknya kesulitan saat memadamkan rumah Siran. Pasalnya, Siran justru mengancam membawa parang jika diselamatkan.
"Warga yang takut akhirnya melaporkan kepada kami supaya mengamankan Siran," jelas dia.
Kapolsek menjelaskan kemarahan Siran dengan membakar rumah, tidak membuatnya lari. Justru Siran bersembunyi di dalam rumah. Warga bersama para petugas pun selain berusaha memadamkan api juga menyelamatkan Siran dari kobaran api.
"Saat mau diselamatkan, Siran justru mau melukai warga dengan parang, makanya proses evakuasi sulit," tukas dia.
Beberapa jam kemudian, rumah yan hangus terbakar itu padam. Warga dan polisi akhirnya membawa Siran ke RS JiwPolisi menangkap dua orang pengedar nerkoba bernama M Hermansyah dan Rommy Limmito di Kecamatan Seluas, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Rommy ditembak mati petugas karena melawan saat ditangkap.
Awalnya, polisi menangkap M Hermansyah setelah mendapat kiriman sabu dari Malaysia. Dia, menyembunyikan sabu dalam bungkus teh.
"Selanjutnya, dilalukan penggeledahan di rumah M Hermansyah pada pukul 18.45 WIB dan ditemukan 2 bungkus serbuk kristal warna putih yang diduga sabu di dalam kantong teh merek Qing Shan dibalut dengan lakban warna coklat," kata Kapolres Bengkayang AKBP Permadi Syahids Putra, dalam keterangannya, Kamis (31/5/2018).
Kepada polisi, M Hermansyah mengaku barang tersebut akan dikirim kepada Rommy di Kampung Melayu, Kecamatan Singkawang Barat, Kota Singkawang. Polisi langsung menjebak Rommy dengan mengantarkan sabu.
"Pada saat sabu diserahkan dan sudah dikuasai Rommy Limmito, yang bersangkutan melarikan diri dengan mobil dan berusaha menabrak anggota yang akan melakukan penangkapan," ucap Permadi.
Polisi memberi tembakan peringatan agar pelaku menyerah. Namun, Rommy tetap berusaha kabur.
"Pelaku berusaha melarikan diri dan membahayakan personel yang hendak melakukan penangkapan sehingga diberikan tembakan untuk melumpuhkan, saat dibawa ke RSUD Bengkayang. Rommy Limmito meninggal dunia di perjalanan," kata Permadi.
Lawang, Malang. Bahkan kakak Siran, Miseni juga menderita ODGJ. "Karena warga takut, diputuskan Siran dan Miseni dirawat di RSJ di Malang," pungkas dia.
Tidak ada komentar