DOMINO99 - Dana Segar yang dicari Gojek sebesar 21 Trilliun untuk Apa
DOMINO99 - Dana Segar yang dicari Gojek sebesar 21 Trilliun untuk Apa
DOMINO99 - Menurut sumber yang mengetahui informasi ini, Gojek masih berdiskusi dengan investor eksisting mereka yakni Tencent, Google, JD.com, dan lainnya.
Pada awal bulan ini, investor eksisting yakni perusahaan internet raksasa China Tencent Holding Ltd, Warburg Pincus secara informal sudah berdiskusi menyuntikkan investasi ke Gojek, untuk memastikan ekspansi di Asia Tenggara berjalan dengan mulus. Investor itu menggoda Gojek dengan penawaran dana anyar US$1 miliar atau Rp13,8 triliun.
Riwayat suntikan dana ke Gojek bisa dilihat dalam dua tahun belakangan ini. Pada 4 Agustus 2016, mendapat suntikan sebesar US$550 juta atau setara dengan Rp7 triliun dari KKR & Co., Warburg Pincus LLC., Farallon Capital, dan Capital Group Private Market. Kesepakatan penyuntikan dana itu telah terjadi pada 2 Agustus 2016.
Dengan begitu, nilai perusahaan atau valuasi Gojek meningkat menjadi US$1,3 miliar atau Rp17 triliun. Sebelumnya, Gojek juga sudah mendapatkan suntikan dana dari sejumlah investor seperti Sequoia Capital, DST Global, dan NSI Ventures.
Kesepakatan ini disebut telah membuat Gojek masuk ke dalam kategori Unicorn Startup. Pada 17 Agustus 2017, e-commerce raksasa China, JD.com, menyuntikkan dana segar ke Gojek sebesar Rp1,32 triliun atau US$100 juta.
Masuknya Google melalui induk usaha Alphabet sebagai investor diyakini membuat Gojek bisa berbisnis di luar wilayah Indonesia. Menurut kabar, Google menginvestasikan sekitar US$100 juta (Rp1,3 triliun) dari total Rp16,2 triliun.
Pekan ini, Gojek mengumumkan mereka memulai ekspansi ke pasar Vietnam dan Thailand. Untuk di Vietnam, brand Gojek menggunakan nama Go-viet, sedangkan di Negeri Bangkok, Gojek menggunakan nama Get.
DOMINO99 - Dana Segar yang dicari Gojek sebesar 21 Trilliun untuk Apa
DOMINO99 - Menurut sumber yang mengetahui informasi ini, Gojek masih berdiskusi dengan investor eksisting mereka yakni Tencent, Google, JD.com, dan lainnya.
Pada awal bulan ini, investor eksisting yakni perusahaan internet raksasa China Tencent Holding Ltd, Warburg Pincus secara informal sudah berdiskusi menyuntikkan investasi ke Gojek, untuk memastikan ekspansi di Asia Tenggara berjalan dengan mulus. Investor itu menggoda Gojek dengan penawaran dana anyar US$1 miliar atau Rp13,8 triliun.
Riwayat suntikan dana ke Gojek bisa dilihat dalam dua tahun belakangan ini. Pada 4 Agustus 2016, mendapat suntikan sebesar US$550 juta atau setara dengan Rp7 triliun dari KKR & Co., Warburg Pincus LLC., Farallon Capital, dan Capital Group Private Market. Kesepakatan penyuntikan dana itu telah terjadi pada 2 Agustus 2016.
Dengan begitu, nilai perusahaan atau valuasi Gojek meningkat menjadi US$1,3 miliar atau Rp17 triliun. Sebelumnya, Gojek juga sudah mendapatkan suntikan dana dari sejumlah investor seperti Sequoia Capital, DST Global, dan NSI Ventures.
Kesepakatan ini disebut telah membuat Gojek masuk ke dalam kategori Unicorn Startup. Pada 17 Agustus 2017, e-commerce raksasa China, JD.com, menyuntikkan dana segar ke Gojek sebesar Rp1,32 triliun atau US$100 juta.
Masuknya Google melalui induk usaha Alphabet sebagai investor diyakini membuat Gojek bisa berbisnis di luar wilayah Indonesia. Menurut kabar, Google menginvestasikan sekitar US$100 juta (Rp1,3 triliun) dari total Rp16,2 triliun.
Pekan ini, Gojek mengumumkan mereka memulai ekspansi ke pasar Vietnam dan Thailand. Untuk di Vietnam, brand Gojek menggunakan nama Go-viet, sedangkan di Negeri Bangkok, Gojek menggunakan nama Get.
Tidak ada komentar