DOMINO99 - Langkah yang harus dilakukan ketika berjumpa dengan Ikan Aripaima
DOMINO99 - Langkah yang harus dilakukan ketika berjumpa dengan Ikan Aripaima
DOMINO99 - Sepanjang pekan ini, beberapa warga masih menemukan ikan tersebut. Ikan tersebut menjadi perhatian, sebab ukurannya raksasa bisa menyamai manusia. Selain itu, ikan ini termasuk berbahaya, karena masuk kategori predator ikan air tawar yang mengancam fauna akuatik asli Indonesia.
Haryono menyarankan, bila menjumpai lagi ikan tersebut di perairan umum, warga sebaiknya segera menangkapnya dan mengonsumsi ikan tersebut, supaya tidak mengancam ikan Indonesia.
“Ikan segera dikeluarkan dari perairan. Dagingnya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar, karena di negara asalnya pun daging ikan ini bisa dikonsumsi,” tutur Haryono dalam keterangan resmi dari LIPI, Jumat 29 Juni 2018.
“Sebaiknya, segera dilakukan sosialisasi pada para pelaku, pengusaha, dan pemelihara ikan hias, serta segera diterapkan, dikenakan sanksi bagi para pelanggar aturan tersebut,” kata Renny.
Berbahaya bagi Indonesia
Keberadaan Arapaima gigas apabila sampai masuk ke perairan umum Indonesia akan sangat berbahaya bagi fauna akuatik asli Indonesia. Ikan tersebut dapat menjadi kompetitor untuk ikan asli dalam mendapat makanan maupun pemanfaatan ruang, bila ukurannya sama dengan ikan asli. Namun, mengingat ukurannya dapat mencapai 3-4 meter dengan berat ratusan kilogram, tentu bisa menghabiskan fauna akuatik asli di perairan manapun.
Daya tahan kuat
Warna kepala berubah
Warna kepala ikan ini berubah menjadi lebih gelap untuk melindungi keberadaan junvenilnya yang baru menetas. Setelah anak-anaknya cukup besar, induk jantan warnanya kembali lebih cerah dan berenang meninggalkan mereka.
Terancam punah
Arapaima gigas telah pula masuk dalam list Convention International Trade in Endangered (CITES) dan tergolong Appendix II, berarti ikan spesies ini belum mengalami kepunahan, namun harus dikontrol perdagangannya untuk mencegah hal-hal yang berimbas pada kelestarian, keberadaannya di alam.
Berjuluk ikan merah
Ikan itu merupakan ikan air tawar endemik Sungai Amazon yang dideskripsi oleh seorang dokter dan naturalis dari Swiss, Heinrich Rudolf Schinz.
Selain itu, ikan ini juga dijumpai di negara-negara lain sepanjang Sungai Amazon lainnya, yaitu Kolombia, Equador, Guyana, dan Peru.
DOMINO99 - Langkah yang harus dilakukan ketika berjumpa dengan Ikan Aripaima
DOMINO99 - Sepanjang pekan ini, beberapa warga masih menemukan ikan tersebut. Ikan tersebut menjadi perhatian, sebab ukurannya raksasa bisa menyamai manusia. Selain itu, ikan ini termasuk berbahaya, karena masuk kategori predator ikan air tawar yang mengancam fauna akuatik asli Indonesia.
Haryono menyarankan, bila menjumpai lagi ikan tersebut di perairan umum, warga sebaiknya segera menangkapnya dan mengonsumsi ikan tersebut, supaya tidak mengancam ikan Indonesia.
“Ikan segera dikeluarkan dari perairan. Dagingnya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar, karena di negara asalnya pun daging ikan ini bisa dikonsumsi,” tutur Haryono dalam keterangan resmi dari LIPI, Jumat 29 Juni 2018.
“Sebaiknya, segera dilakukan sosialisasi pada para pelaku, pengusaha, dan pemelihara ikan hias, serta segera diterapkan, dikenakan sanksi bagi para pelanggar aturan tersebut,” kata Renny.
Berbahaya bagi Indonesia
Keberadaan Arapaima gigas apabila sampai masuk ke perairan umum Indonesia akan sangat berbahaya bagi fauna akuatik asli Indonesia. Ikan tersebut dapat menjadi kompetitor untuk ikan asli dalam mendapat makanan maupun pemanfaatan ruang, bila ukurannya sama dengan ikan asli. Namun, mengingat ukurannya dapat mencapai 3-4 meter dengan berat ratusan kilogram, tentu bisa menghabiskan fauna akuatik asli di perairan manapun.
Daya tahan kuat
Warna kepala berubah
Warna kepala ikan ini berubah menjadi lebih gelap untuk melindungi keberadaan junvenilnya yang baru menetas. Setelah anak-anaknya cukup besar, induk jantan warnanya kembali lebih cerah dan berenang meninggalkan mereka.
Terancam punah
Arapaima gigas telah pula masuk dalam list Convention International Trade in Endangered (CITES) dan tergolong Appendix II, berarti ikan spesies ini belum mengalami kepunahan, namun harus dikontrol perdagangannya untuk mencegah hal-hal yang berimbas pada kelestarian, keberadaannya di alam.
Berjuluk ikan merah
Ikan itu merupakan ikan air tawar endemik Sungai Amazon yang dideskripsi oleh seorang dokter dan naturalis dari Swiss, Heinrich Rudolf Schinz.
Selain itu, ikan ini juga dijumpai di negara-negara lain sepanjang Sungai Amazon lainnya, yaitu Kolombia, Equador, Guyana, dan Peru.
Tidak ada komentar