Banyak Benda Purbakala Terbengkalai di Ponorogo, Ini Kata Dispar
Agen Sakong Online - Ponorogo menyimpan sejumlah situs benda purbakala yang tersebar di beberapa kecamatan, mulai dari Jenangan, Bungkal, Balong dan Sampung. Namun hingga saat ini benda-benda purbakala itu masih belum tersentuh pemerintah.
Yang terbaru adalah penemuan batu Yoni di pekarangan rumah warga bernama Sikin, di Dusun Tumpuk, Desa Kemiri, Kecamatan Jenangan.
Plt Kepala Dinas Pariwisata, Sapto Djatmiko mengatakan pihaknya sudah mengetahui jika Ponorogo memiliki situs-situs besar mulai dari candi, arca, batu-batuan hingga kolam pemandian.
"Kita sebenarnya punya tempat sementara untuk benda kepurbakalaan di Desa Cokromenggalan, Kecamatan Kota Ponorogo. Hanya saja pemindahan batu-batuan tersebut bukan perkara mudah," tutur Sapto saat ditemui ludoqqcom di kantornya, Jumat (27/4/2018).
Sapto pun memastikan pihaknya telah membentuk tim khusus untuk merawat benda-benda purbakala tersebut bersama Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan.
Sapto menjelaskan, selain karena prosesnya yang rumit,
pemindahan situs-situs tersebut baru bisa dilakukan bersama tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan.
Belum lagi jika ada cerita mistis yang menyelimuti benda-benda purbakala tersebut. "Seperti ada Desa Pohijo, Kecamatan Sampung, disana ada arca atau patung oleh masyarakat tidak boleh (dipindahkan, red). Kalau benar kami bawa, bisa demo mereka," ujarnya.
Bagi Sapto, kejadian seperti ini bukan sekali-dua kali terjadi, bahkan ini ditemuinya di hampir seluruh wilayah Ponorogo. Seperti halnya di Kecamatan Jenangan. Ketika batu Yoni yang ditemukan warga dipindah, maka yang terjadi adalah warga tersebut jatuh sakit.
"Seperti itu, psikis masyarakat masih melekat. Kami bakal terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan demi keamanan benda purbakala tersebut," tandasnya.
"Perawatan tentu ada dan kami lakukan setiap tahun bersama tim dari BPCB Trowulan, mendatangi setiap situs," ungkapnya.
Sapto menambahkan, saat ini Pemkab Ponorogo tengah membangun museum di Kelurahan Tambakbayan. "Nanti jika sudah rampung dibangun, kami bakal pelan-pelan sosialisasi ke masyarakat untuk pengambilan benda-benda purbakala tersebut," pungkasnya.
Belum lagi jika ada cerita mistis yang menyelimuti benda-benda purbakala tersebut. "Seperti ada Desa Pohijo, Kecamatan Sampung, disana ada arca atau patung oleh masyarakat tidak boleh (dipindahkan, red). Kalau benar kami bawa, bisa demo mereka," ujarnya.
Bagi Sapto, kejadian seperti ini bukan sekali-dua kali terjadi, bahkan ini ditemuinya di hampir seluruh wilayah Ponorogo. Seperti halnya di Kecamatan Jenangan. Ketika batu Yoni yang ditemukan warga dipindah, maka yang terjadi adalah warga tersebut jatuh sakit.
"Seperti itu, psikis masyarakat masih melekat. Kami bakal terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan demi keamanan benda purbakala tersebut," tandasnya.
"Perawatan tentu ada dan kami lakukan setiap tahun bersama tim dari BPCB Trowulan, mendatangi setiap situs," ungkapnya.
Sapto menambahkan, saat ini Pemkab Ponorogo tengah membangun museum di Kelurahan Tambakbayan. "Nanti jika sudah rampung dibangun, kami bakal pelan-pelan sosialisasi ke masyarakat untuk pengambilan benda-benda purbakala tersebut," pungkasnya.
Tidak ada komentar