Marsekal Hadi Segera Resmikan Fasilitas Pangkalan TNI di Natuna
Agen Sakong Online - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Ketua DPR Bambang Soesatyo dan Ketua DPD Oesman Sapta Odang (OSO) meninjau pembangunan fasilitas pangkalan militer di Kepulauan Natuna. Marsekal Hadi mengatakan akan segera meresmikan fasilitas pangkalan militer yang pembangunannya mencapai 100 persen.
"Mudah-mudahan yang sudah selesai fasilitasnya 100% segera di pertengahan Mei diresmikan. Dan datangnya pasukan maupun peralatan bisa bertahap. Yang jelas, kita resmikan dulu penggunaannya," kata Marsekal Hadi seusai peninjauan di Lapangan Udara Raden Sadjad, Ranai, Kepulauan Natuna, Senin (23/4/2018).
Hadi menerangkan peninjauan fasilitas tersebut diawali kunjungan ke Pos Pam Puter (pulau terluar) di Pulau Sekatung dan berakhir di peninjauan rumah sakit dan hanggar integratif tiga matra TNI. Dia mengatakan salah satu yang siap digunakan adalah fasilitas dermaga Faslabuh TNI AL di Selat Lampa, Ranai.
"Namun yang membanggakan adalah kemajuan untuk membangun dermaga. Ketika saya tinjau di lapangan ternyata mampu berikan dukungan air tawar dan bahan bakar minyak (BBM) sehingga bisa digunakan untuk bekal ulang. Yang selama ini kapal-kapal melakukan bekal ulang di Batam sekarang bisa melaksanakan bekal ulang di Ranai," jelasnya.
Dia menambahkan personel TNI segera ditempatkan di Kepulauan Natuna secara bertahap dengan memindahkan yang ada di Pulau Jawa dan beberapa tempat lain. Personel yang akan ditempatkan di Natuna salah satunya berasal dari Korps Marinir.
"Di antaranya adalah (Korps) Marinir yang rencananya adalah satu kompi mungkin akan ditingkatkan menjadi batalion, termasuk batalion komposit yang tadi sudah kita tinjau untuk Baterai Armed Yon Komposit," ucapnya.
Sementara itu, beberapa fasilitas lain, yakni Satuan Radar TNI AU, rumah sakit, dan hanggar integratif tiga matra TNI, sedang dalam tahap penyempurnaan.
"Kita lihat yang terakhir adalah fasilitas rumah sakit yang baru dibangun untuk gedungnya saja, untuk perawatannya masih menunggu sehingga kemungkinan kita bisa menempati satu bulan ke depan setelah alat-alatnya lengkap," imbuhnya.
Sementara itu, Bamsoet mengatakan penguatan pertahanan dan keamanan di daerah perbatasan sangatlah penting. Hal tersebut untuk menjaga adanya kemungkinan masuknya intervensi asing, terutama yang melalui perbatasan Kepulauan Natuna.
"Tentu fokus daripada Panglima TNI adalah soal pertahanan dan keamanan negara dari kemungkinan masuknya intervensi asing. Memang kami lihat untuk perbatasan Kepulauan Natuna yang menghadap Laut Cina Selatan dan memang jadi incaran dari Amerika dan negara China, memang perlu penguatan pertahanan dan keamanan," kata Bamsoet.
Bamsoet menambahkan akan mendorong Komisi I DPR meningkatkan anggaran pertahanan negara. Khususnya untuk wilayah perbatasan.
"DPR mendorong nanti Komisi I membahas peningkatan anggaran pertahanan, khususnya daerah perbatasan di Natuna ini," tambahnya.
Tidak ada komentar