DOMINO99 - Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Budak S3ks di Apartemen, Gak Disangka Pelaku Suami dan Putranya
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Budak S3ks di Apartemen, Gak Disangka Pelaku Suami dan Putranya
DOMINO99 - Seorang ibu di China telah berhasil membebaskan putrinya yang diculik dan dijadikan budak pemuas nafsu selama enam tahun.
Korban yang tak disebutkan namanya itu ditemukan dan diselamatkan oleh ibunya awal tahun ini.
Saat penyelamatan itu, diketahui pula sang putri telah memiliki anak dari penculiknya (ayah dan putranya).
Pelaku yang bernama Deng tersebut kini telah dituntut atas kasus pemerkosaan.
Anak hasil hubungan tersebut kini telah berusia 4-5 tahun, seperti yang dilaporkan KARTULUDO
Sementara itu, anak laki-laki dari pelaku penculikan juga ikut menggauli korban.
Korban kemudian melahirkan lagi bayi kembar laki-laki perempuan yang kini berusia 1 tahun.
Belum dipastikan berapa usia anak laki-laki itu dan apakah ia dituntut dengan kasus yang sama seperti ayahnya.
Korban masih berusia 14 tahun saat ia pergi dari rumahnya di Zhumadian, Provinsi Henan pada tahun 2012 lalu karena perselisihan dengan kakaknya.
Keluarganya pun tidak lapor pada polisi, ia hilang.
Saat itu, ibu korban, Li Ailing harus menjalani hukuman penjara karena tindakan kriminal yang dilakukannya setahun sebelumnya.
Ayahnya pun tidak jelas keberadaannya sehingga si korban memutuskan untuk pergi dari rumah saja.
Sang ibu, Li Ailing kemudian bebas dari penjara pada Juli 2016.
Saat itu barulah ia tahu putrinya menghilang selama 4 tahun.
Ia kemudian melakukan pencarian sendiri, termasuk memasang poster foto anaknya di sudut-sudut kota.
Pada bulan Januari 2018, seorang wanita berpakaian lusuh tersenyum pada Li yang saat itu sedang memasang poster.
Menurut Li, ia langsung tahu, perempuan yang tersenyum itu adalah putrinya, menurut KARTULUDO
Sang putri awalnya menyangkal ia kenal dengan Li, ibunya.
Akan tetapi Li terus mendesaknya untuk mengaku.
Saat Li meminta putrinya untuk melihat baik-baik wajah Li, ia pun memanggil Li dengan panggilan "ibu."
Meski begitu, sang putri menolak untuk diajak pulang dan hanya berkomat-kamit menyebut kata "anak".
Li kemudian mencari bantuan dari pihak kepolisian dan kembali ke apartemen dimana ia bertemu putrinya.
Saat Li masuk ke apartemen itu, mereka menemukan putrinya dan tiga anak-anak.
Li membawa putrinya pulang dan kemudian melihat ada tanda-tanda trauma mental pada putrinya.
Korban yang saat ini berusia 20 tahun dikabarkan kesulitan berkomunikasi dengan orang lain.
Ia juga sering tertawa saat sendirian.
Dokter kemudian mendiagnosisnya dengan schizophrenia, penyakit yang memengaruhi bagaimana seseorang berpikir, merasa, dan bertingkah laku.
Menurut Li, putrinya itu akhirnya pelan-pelan berkata, dirinya diculik oleh Deng saat ia kabur dari rumah tahun 2012 lalu.
Ia terus berada di rumah penculiknya sampai ia melahirkan bayi kembar.
Li berusaha menuntut keluarga Deng tersebut atas kasus penculikan dan pemerkosaan.
Namun ada kesepakatan, anak laki-laki Deng akan menikahi putrinya.
Setelah kesepakatan yang dibuat Juli lalu tersebut, Li masih belum tahu bagaimana putrinya bisa hamil dan siapa saja menghamili putrinya.
"Mempertimbangkan putriku sudah punya 3 anak, saya memutuskan untuk menikahkannya pada putra Deng."
"Namun kemudian anak saya memberitahu saya, ayah Deng ikut menidurinya juga," ungkap Li ibunya.
Curiga anak pertama putrinya adalah hasil hubungannya dengan ayah Deng, Li melakukan tes DNA.
Tes DNA membuktikan, anak pertama putrinya adalah hasil hubungan dengan ayah Deng.
Deng segera ditangkap dan didakwa dengan perkosaan.
Sementara anak kembar putrinya adalah anak dari hubungan putrinya dengan putra Deng.
Putri Li kemudian bercerita, ketika mencoba kabur, ia dipukuli sehingga tidak berani lagi untuk lari.
Ia kemudian dipaksa untuk tidur dengan ayah dan anaknya.
Sejak penyelamatannya hampir setahun lalu, putri Li tidak pernah melihat anaknya sebagai seorang ibu.
Ia pun tidak mengajak anaknya pulang bersamnya.
Dilaporkan, anak-anak putri Li tetap berada di rumah Deng sejak Januari lalu.
Namun belum terungkap siapa yang merawat mereka, sementara Deng dipenjara.
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Budak S3ks di Apartemen, Gak Disangka Pelaku Suami dan Putranya
DOMINO99 - Seorang ibu di China telah berhasil membebaskan putrinya yang diculik dan dijadikan budak pemuas nafsu selama enam tahun.
Korban yang tak disebutkan namanya itu ditemukan dan diselamatkan oleh ibunya awal tahun ini.
Saat penyelamatan itu, diketahui pula sang putri telah memiliki anak dari penculiknya (ayah dan putranya).
Pelaku yang bernama Deng tersebut kini telah dituntut atas kasus pemerkosaan.
Anak hasil hubungan tersebut kini telah berusia 4-5 tahun, seperti yang dilaporkan KARTULUDO
Sementara itu, anak laki-laki dari pelaku penculikan juga ikut menggauli korban.
Korban kemudian melahirkan lagi bayi kembar laki-laki perempuan yang kini berusia 1 tahun.
Belum dipastikan berapa usia anak laki-laki itu dan apakah ia dituntut dengan kasus yang sama seperti ayahnya.
Korban masih berusia 14 tahun saat ia pergi dari rumahnya di Zhumadian, Provinsi Henan pada tahun 2012 lalu karena perselisihan dengan kakaknya.
Keluarganya pun tidak lapor pada polisi, ia hilang.
Saat itu, ibu korban, Li Ailing harus menjalani hukuman penjara karena tindakan kriminal yang dilakukannya setahun sebelumnya.
Ayahnya pun tidak jelas keberadaannya sehingga si korban memutuskan untuk pergi dari rumah saja.
Sang ibu, Li Ailing kemudian bebas dari penjara pada Juli 2016.
Saat itu barulah ia tahu putrinya menghilang selama 4 tahun.
Ia kemudian melakukan pencarian sendiri, termasuk memasang poster foto anaknya di sudut-sudut kota.
Pada bulan Januari 2018, seorang wanita berpakaian lusuh tersenyum pada Li yang saat itu sedang memasang poster.
Menurut Li, ia langsung tahu, perempuan yang tersenyum itu adalah putrinya, menurut KARTULUDO
Sang putri awalnya menyangkal ia kenal dengan Li, ibunya.
Akan tetapi Li terus mendesaknya untuk mengaku.
Saat Li meminta putrinya untuk melihat baik-baik wajah Li, ia pun memanggil Li dengan panggilan "ibu."
Meski begitu, sang putri menolak untuk diajak pulang dan hanya berkomat-kamit menyebut kata "anak".
Li kemudian mencari bantuan dari pihak kepolisian dan kembali ke apartemen dimana ia bertemu putrinya.
Saat Li masuk ke apartemen itu, mereka menemukan putrinya dan tiga anak-anak.
Li membawa putrinya pulang dan kemudian melihat ada tanda-tanda trauma mental pada putrinya.
Korban yang saat ini berusia 20 tahun dikabarkan kesulitan berkomunikasi dengan orang lain.
Ia juga sering tertawa saat sendirian.
Dokter kemudian mendiagnosisnya dengan schizophrenia, penyakit yang memengaruhi bagaimana seseorang berpikir, merasa, dan bertingkah laku.
Menurut Li, putrinya itu akhirnya pelan-pelan berkata, dirinya diculik oleh Deng saat ia kabur dari rumah tahun 2012 lalu.
Ia terus berada di rumah penculiknya sampai ia melahirkan bayi kembar.
Li berusaha menuntut keluarga Deng tersebut atas kasus penculikan dan pemerkosaan.
Namun ada kesepakatan, anak laki-laki Deng akan menikahi putrinya.
Setelah kesepakatan yang dibuat Juli lalu tersebut, Li masih belum tahu bagaimana putrinya bisa hamil dan siapa saja menghamili putrinya.
"Mempertimbangkan putriku sudah punya 3 anak, saya memutuskan untuk menikahkannya pada putra Deng."
"Namun kemudian anak saya memberitahu saya, ayah Deng ikut menidurinya juga," ungkap Li ibunya.
Curiga anak pertama putrinya adalah hasil hubungannya dengan ayah Deng, Li melakukan tes DNA.
Tes DNA membuktikan, anak pertama putrinya adalah hasil hubungan dengan ayah Deng.
Deng segera ditangkap dan didakwa dengan perkosaan.
Sementara anak kembar putrinya adalah anak dari hubungan putrinya dengan putra Deng.
Putri Li kemudian bercerita, ketika mencoba kabur, ia dipukuli sehingga tidak berani lagi untuk lari.
Ia kemudian dipaksa untuk tidur dengan ayah dan anaknya.
Sejak penyelamatannya hampir setahun lalu, putri Li tidak pernah melihat anaknya sebagai seorang ibu.
Ia pun tidak mengajak anaknya pulang bersamnya.
Dilaporkan, anak-anak putri Li tetap berada di rumah Deng sejak Januari lalu.
Namun belum terungkap siapa yang merawat mereka, sementara Deng dipenjara.
Tidak ada komentar