DOMINO99 - Selain Keretakan Rumah Tangga, Polisi Temukan Utang Rp 8,9 Miliar dalam Kasus Pembunuhan Keluarga FX Ong
Selain Keretakan Rumah Tangga, Polisi Temukan Utang Rp 8,9 Miliar dalam Kasus Pembunuhan Keluarga FX Ong
DOMINO99 - Selain karena keretakan rumah tangga, polisi menduga ada utang Rp 8,9 Miliar di balik kasus pembunuhan keluarga FX Ong.
Dugaan utang Rp 8,9 Miliar ini ditemukan polisi saat melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus pembunuhan keluarga FX Ong.
Saat melakukan penyelidikan kasus pembunuhan keluarga FX Ong, polisi menemukan kertas bertuliskan utang Rp 8,9 miliar.
Utang itu disinyalir untuk keperluan bisnis yang dijalankan Fransiskus Xaverius Ong.
Sebagaimana kita tahu, seminggu belakangan kasus bunuh diri satu keluarga di Palembang cukup menyita perhatian publik.
Rabu (24/10/2018), satu keluarga di Palembang ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala.
Kejadian ini sontak membuat gempar warga yang tinggal di kawasan Jalan Villa Kebun Sirih Blok A18 RT 05 RW 01 Kelurahan Bukit Sangkal, Kecamatan Kalidoni, Palembang.
Dilansir oleh KARTULUDO, orang yang pertama kali menemukan para korban adalah Nanang (42) asisten rumah tangga yang bekerja di sana.
Nanang mengaku melihat anak korban sudah tak bernyawa di kamarnya masing-masing.
Nahas, Nanang juga menemukan Fransiskus Ong dan istri sudah meninggal dengan luka tembakan di kamarnya.
Masih terus diselidiki kepolisian setempat, ternyata ada banyak hal janggal menyelimuti kasus ini.
Di antaranya surat wasiat di meja FX Ong, dugaan keretakan rumah tangga, sampai perilaku FX Ong sebelum meninggal.
Saat pemeriksaan dimulai, ditemukan secarik surat di tempat kejadian perkara.
Tulisan yang diduga sebagai surat wasiat itu bertuliskan curahan hati Ong yang sudah sangat lelah.
"Aku sudah sangat lelah, maafkan aku. Aku sangat sayang dengan anak dan istriku.. Choky dan Snowy, aku tidak sanggup meninggalkan mereka di dunia ini," tulis Ong dalam suratnya.
Menurut kakak ipar korban, Effendi, surat itu ditemukan di dalam rumah tepatnya di atas meja kerja Ong.
Tak hanya itu, sebelum meninggal Ong juga memperlihatkan gelagat aneh.
Ong tiba-tiba saja membagikan uang dan perhiasan pada para asistennya.
Hal itu dibenarkan oleh Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara.
“Pembantunya diberikan uang Rp 2 juta, ada juga yang dikasih cincin emas. Para tetangga juga diberikan uang. Hal itu menurut mereka tidak seperti biasanya,” kata Zulkarnain saat di wawancarai KARTULUDO.
Ada juga dugaan keretakan rumah tangga hingga hadirnya orang ketiga di pernikahan Ong dan Margaret Yentin Liana.
Menurut asisten rumah tangga korban, beberapa waktu belakangan hubungan rumah tangga keduanya sedang tidak harmonis.
“Cece (Margaret) sering buka HP Koko (FX Ong) dan pernah lihat ada wanita lain. Mamanya Cece cerita ke orang lain sehingga sering ribut,” kata Sarah seusai menjalani pemeriksaan di Polda Sumsel, Rabu malam (24/10/2018).
Setelah mendalami banyak hal dan terus menggali bukti, belakangan polisi menemukan temuan baru.
Polisi menemukan dugaan tekanan keuangan lewat kertas bertuliskan utang bisnis sebesar Rp 8,9 miliar.
"Ada rekaman suara ditemukan di laptop korban (FX Ong). Dalam rekaman itu dia sampaikan permintaan maaf dan tidak rela meninggalkan anak istrinya. Kami juga mendapatkan kertas yang bertuliskan utang bisnis Rp 8,9 miliar. Kira-kira begitu, selain persoalan perceraian juga ada tekanan keuangan,” kata Zulkarnain, Senin (29/10/2018).
Setelah banyak bukti terkumpul, polisi pun memastikan bahwa kasus ini murni sebagai kasus bunuh diri.
Selain Keretakan Rumah Tangga, Polisi Temukan Utang Rp 8,9 Miliar dalam Kasus Pembunuhan Keluarga FX Ong
DOMINO99 - Selain karena keretakan rumah tangga, polisi menduga ada utang Rp 8,9 Miliar di balik kasus pembunuhan keluarga FX Ong.
Dugaan utang Rp 8,9 Miliar ini ditemukan polisi saat melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus pembunuhan keluarga FX Ong.
Saat melakukan penyelidikan kasus pembunuhan keluarga FX Ong, polisi menemukan kertas bertuliskan utang Rp 8,9 miliar.
Utang itu disinyalir untuk keperluan bisnis yang dijalankan Fransiskus Xaverius Ong.
Sebagaimana kita tahu, seminggu belakangan kasus bunuh diri satu keluarga di Palembang cukup menyita perhatian publik.
Rabu (24/10/2018), satu keluarga di Palembang ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala.
Kejadian ini sontak membuat gempar warga yang tinggal di kawasan Jalan Villa Kebun Sirih Blok A18 RT 05 RW 01 Kelurahan Bukit Sangkal, Kecamatan Kalidoni, Palembang.
Dilansir oleh KARTULUDO, orang yang pertama kali menemukan para korban adalah Nanang (42) asisten rumah tangga yang bekerja di sana.
Nanang mengaku melihat anak korban sudah tak bernyawa di kamarnya masing-masing.
Nahas, Nanang juga menemukan Fransiskus Ong dan istri sudah meninggal dengan luka tembakan di kamarnya.
Masih terus diselidiki kepolisian setempat, ternyata ada banyak hal janggal menyelimuti kasus ini.
Di antaranya surat wasiat di meja FX Ong, dugaan keretakan rumah tangga, sampai perilaku FX Ong sebelum meninggal.
Saat pemeriksaan dimulai, ditemukan secarik surat di tempat kejadian perkara.
Tulisan yang diduga sebagai surat wasiat itu bertuliskan curahan hati Ong yang sudah sangat lelah.
"Aku sudah sangat lelah, maafkan aku. Aku sangat sayang dengan anak dan istriku.. Choky dan Snowy, aku tidak sanggup meninggalkan mereka di dunia ini," tulis Ong dalam suratnya.
Menurut kakak ipar korban, Effendi, surat itu ditemukan di dalam rumah tepatnya di atas meja kerja Ong.
Tak hanya itu, sebelum meninggal Ong juga memperlihatkan gelagat aneh.
Ong tiba-tiba saja membagikan uang dan perhiasan pada para asistennya.
Hal itu dibenarkan oleh Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara.
“Pembantunya diberikan uang Rp 2 juta, ada juga yang dikasih cincin emas. Para tetangga juga diberikan uang. Hal itu menurut mereka tidak seperti biasanya,” kata Zulkarnain saat di wawancarai KARTULUDO.
Ada juga dugaan keretakan rumah tangga hingga hadirnya orang ketiga di pernikahan Ong dan Margaret Yentin Liana.
Menurut asisten rumah tangga korban, beberapa waktu belakangan hubungan rumah tangga keduanya sedang tidak harmonis.
“Cece (Margaret) sering buka HP Koko (FX Ong) dan pernah lihat ada wanita lain. Mamanya Cece cerita ke orang lain sehingga sering ribut,” kata Sarah seusai menjalani pemeriksaan di Polda Sumsel, Rabu malam (24/10/2018).
Setelah mendalami banyak hal dan terus menggali bukti, belakangan polisi menemukan temuan baru.
Polisi menemukan dugaan tekanan keuangan lewat kertas bertuliskan utang bisnis sebesar Rp 8,9 miliar.
"Ada rekaman suara ditemukan di laptop korban (FX Ong). Dalam rekaman itu dia sampaikan permintaan maaf dan tidak rela meninggalkan anak istrinya. Kami juga mendapatkan kertas yang bertuliskan utang bisnis Rp 8,9 miliar. Kira-kira begitu, selain persoalan perceraian juga ada tekanan keuangan,” kata Zulkarnain, Senin (29/10/2018).
Setelah banyak bukti terkumpul, polisi pun memastikan bahwa kasus ini murni sebagai kasus bunuh diri.
Tidak ada komentar