DOMINO 99 - Puting Beliung Terjang Rancaekek Bandung, 16 Orang Terluka
DOMINO 99 - Puting Beliung Terjang Rancaekek Bandung, 16 Orang Terluka
Angin puting beliung menerjang Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Selain ratusan rumah rusak, ada 16 orang yang mengalami luka-luka.
"Data sementara yang berhasil dihimpun BPBD Kabupaten Bandung, dampak puting beliung tercatat 1 orang luka berat, 15 orang luka ringan, 15 rumah rusak berat, 71 rumah rusak ringan, dan lebih dari 300 rumah rusak yang belum dikelompokkan tingkat kerusakannya," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho lewat keterangan tertulisnya, Jumat (11/1/2019).
Peristiwa ini terjadi pada pukul 15.15 WIB tadi. Sutopo mengatakan jumlah kerusakan bangunan bisa bertambah karena pendataan masih berjalan.
Tercatat daerah yang mengalami kerusakan ada di Perum Rancaekek Kencana Blok 16 RW 16 dan RW 08 Desa Jelegong, Rancaekek. Kerusakan juga terjadi di perumahan lain
"Atap rumah banyak yang diterbangkan oleh puting beliung," ucapnya.
Sebelum kejadian, pagi cuaca cerah, kemudian pada siang awan banyak terbentuk dan terdapat awan kumulonimbus yang menutup daerah di Rancaekek dan sekitarnya. Langit terlihat mendung dan hawa gerah. Menjelang sore, bertiup angin yang makin lama makin kencang disertai hujan berintensitas sedang hingga tinggi. Puting beliung terlihat di langit sesaat.
Sutopo mengatakan bencana puting beliung makin meningkat tiap tahun. Bencana ini dipicu oleh dampak perubahan iklim dan perubahan penggunaan lahan.
"Peningkatan puting beliung disebabkan oleh perubahan penggunaan lahan, dampak perubahan iklim yang menyebabkan makin meningkatnya ketidakstabilan dinamika atmosfer lokal, dan aktivitas penduduk dan lainnya," tuturnya.
Pemasangan tenda pengungsi oleh TNI dan Brimob Polda Jabar dilakukan untuk menampung sebagian masyarakat yang mengungsi. Tagana, BPBD, dan relawan membantu pengungsi. Kondisi listrik masih padam.
"Kebutuhan mendesak saat ini adalah tenda pengungsi sementara, terpal, alat penerangan, bahan makanan, dan air bersih," kata Sutopo.
DOMINO 99 - Puting Beliung Terjang Rancaekek Bandung, 16 Orang Terluka
Angin puting beliung menerjang Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Selain ratusan rumah rusak, ada 16 orang yang mengalami luka-luka.
"Data sementara yang berhasil dihimpun BPBD Kabupaten Bandung, dampak puting beliung tercatat 1 orang luka berat, 15 orang luka ringan, 15 rumah rusak berat, 71 rumah rusak ringan, dan lebih dari 300 rumah rusak yang belum dikelompokkan tingkat kerusakannya," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho lewat keterangan tertulisnya, Jumat (11/1/2019).
Peristiwa ini terjadi pada pukul 15.15 WIB tadi. Sutopo mengatakan jumlah kerusakan bangunan bisa bertambah karena pendataan masih berjalan.
Tercatat daerah yang mengalami kerusakan ada di Perum Rancaekek Kencana Blok 16 RW 16 dan RW 08 Desa Jelegong, Rancaekek. Kerusakan juga terjadi di perumahan lain
"Atap rumah banyak yang diterbangkan oleh puting beliung," ucapnya.
Sebelum kejadian, pagi cuaca cerah, kemudian pada siang awan banyak terbentuk dan terdapat awan kumulonimbus yang menutup daerah di Rancaekek dan sekitarnya. Langit terlihat mendung dan hawa gerah. Menjelang sore, bertiup angin yang makin lama makin kencang disertai hujan berintensitas sedang hingga tinggi. Puting beliung terlihat di langit sesaat.
Sutopo mengatakan bencana puting beliung makin meningkat tiap tahun. Bencana ini dipicu oleh dampak perubahan iklim dan perubahan penggunaan lahan.
"Peningkatan puting beliung disebabkan oleh perubahan penggunaan lahan, dampak perubahan iklim yang menyebabkan makin meningkatnya ketidakstabilan dinamika atmosfer lokal, dan aktivitas penduduk dan lainnya," tuturnya.
Pemasangan tenda pengungsi oleh TNI dan Brimob Polda Jabar dilakukan untuk menampung sebagian masyarakat yang mengungsi. Tagana, BPBD, dan relawan membantu pengungsi. Kondisi listrik masih padam.
"Kebutuhan mendesak saat ini adalah tenda pengungsi sementara, terpal, alat penerangan, bahan makanan, dan air bersih," kata Sutopo.
Tidak ada komentar