DOMINO99 - Kasus Bayi Dikubur Hidup-hidup di Sidoarjo, Penjaga Makam Ngaku Merinding dan Sulit Cari Lokasinya
Kasus Bayi Dikubur Hidup-hidup di Sidoarjo, Penjaga Makam Ngaku Merinding dan Sulit Cari Lokasinya
DOMINO99 - Sebuah kasus penguburan bayi hidup-hidup terjadi di Sidoarjo.
Tepatnya, di Desa Kwangsan, Kecamatan Sedati, Sidoarjo.
Bayi tersebut dikubur orang tuanya karena lahir di luar nikah.
Orang tua bayi tersebut berstatus masih pelajar.
Mereka adalah RM, pelajar SMK berusia 18 tahun asal Kwangsan, dan adik kelasnya LV (16) asal Desa Pepe, Kecamatan Sedati, Sidoarjo.
Informasi yang berhasil dihimpun, bayi perempuan itu lahir dari rahim LV pada Minggu (30/12/2018) sekitar pukul 18.00 WIB.
Bayi dilahirkan di rumah temannya di Kwangsan.
Remaja perempuan ini hamil delapan bulan dan melahirkan anaknya secara normal.
Kehamilannya tersebut akibat hubungan kebablasan dengan sang pacar, RM.
Saat LV melahirkan, RM juga mendampingi.
Bayi mereka lahir sehat meski kelahiran tanpa dibantu dokter atau bidan.
Dua remaja itu pun kebingungan.
Apakah harus memberitahu orangtuanya atau membuang bayi mereka.
Di tengah kebingungan itu, mereka berdua ke makam di Dusun Wagir.
RM membuat lubang di tanah menggunakan cethok lantas mengubur bayinya tersebut hidup-hidup.
Dari keterangan diperoleh polisi, bayi dibawa dengan dibungkus plastik kresek.
Ketika dikubur, bayi tersebut masih menangis.
"Oleh pelaku kemudian diuruk dengan tanah. Sehingga bayi tersebut meninggal dunia," jawab Kapolsek Sedati, AKP I Gusti Made Merta.
Setelah mengubur bayinya, pelaku pun meninggalkan makam desa tersebut.
Sampai akhirnya, RM ditangkap polisi dan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan terhadap bayinya sendiri.
Terkait kasus itu, sebuah pengakuan disampaikan oleh seorang penjaga makam.
Penjaga makam umum Desa Kwangsan Kecamatan Sedati mengaku sempat kesulitan mencari, dan menemukan makam bayi yang dikubur hidup hidup.
Penjaga makam, Suparno mengatakan kondisi makam saat itu gelap dan tidak ada sama sekali penerangan.
"Saya mencarinya mulai jam 21.00 - 23.00. Akhirnya setelah saya menelusuri pelan pelan bersama dengan kakak saya Suparman dan Ayub (Kepala Dusun Wagir) akhirnya ketemu juga," jelasnya kepada KARTULUDO, Jumat (4/1/2019).
Saat itu ia mengaku selain terkendala dengan minimnya penerangan juga pelaku menutupi makam bayinya dengan daun jati kering.
"Apalagi waktu itu tidak ada hujan sama sekali sehingga malah tambah makin tersamarkan," ujarnya.
Namun dengan pengalamannya menjaga makam selama 5 tahun akhirnya makam bayi tersebut dapat ditemukan.
"Terlihat dari kondisi tanahnya, ini galian lama atau baru. Pas saya lihat di pojokan dekat tembok makam dan saya dekati ternyata benar ini makam bayinya," jujurnya.
Namun sayang saat ditemukan, ternyata yang berada di dalam makam tersebut hanya ari-arinya saja.
Sedangkan untuk jenazah bayinya sudah dulu dipindahkan oleh pelaku.
Padahal ia menjelaskan andaikan ia datang lebih awal, bukan tidak mungkin di makam tersebut masih ada bayinya.
"Saat itu saya datang mencari nya jam 21.00 dan dari laporan warga serta polisi pelaku membongkar makamnya jam 20.00 WIB," tandasnya.
Penjaga makam sampai merinding
Penjaga makam umum Desa Kwangsan mengaku sempat merinding saat mencari makam bayi yang dikubur hidup hidup.
Penjaga makam, Suparno mengatakan merasakan hawa yang kurang enak saat mencari makam bayi tersebut.
"Rasanya kayak gimana gitu, udah gak enak lah pokoknya gak kayak biasanya," jelasnya kepada KARTULUDO, Jumat (4/1/2019).
Ia mengaku selama 5 tahun menjaga makam tersebut, baru kali ini merinding.
Apalagi saat itu juga bertepatan dengan libur tahun baru sehingga jalan di dekat makam yang biasanya cukup ramai menjadi sangat sepi.
"Apalagi di makam sini tidak ada penerangan sama sekali, kalau orang biasa pasti dijamin takut, tapi karena saya sudah lima tahun menjaga makam ini jadi meski merinding tapi saya tetap mencarinya," terangnya.
Namun anehnya, meski belum tahu lokasi persis pelaku menguburkan bayinya tapi ia seperti mendapat firasat kalau bayi malang tersebut dimakamkan di situ.
"Saat itu dapat laporan dari pamong dusun kalau Polsek Sedati menyuruh untuk mengecek tiap pemakaman umum yang ada d Sedati. Karena ada laporan dugaan kasus bayi dikubur hidup hidup. Lha entah mengapa, hati ini rasanya sangat yakin sekali kalau makam bayinya itu disini. Setelah dicari pelan pelan akhirnya benar ada disini," tambahnya.
Dan ia juga mengaku kebetulan dirinya saat itu berada di rumah.
"Ya kalau tahun baru kan biasanya keluar sebentar lihat keramaian pergantian tahun. Tapi pas hari itu ingin berada di dalam rumah saja. Kayak serba kebetulan semuanya," jelasnya.
Kasus Bayi Dikubur Hidup-hidup di Sidoarjo, Penjaga Makam Ngaku Merinding dan Sulit Cari Lokasinya
DOMINO99 - Sebuah kasus penguburan bayi hidup-hidup terjadi di Sidoarjo.
Tepatnya, di Desa Kwangsan, Kecamatan Sedati, Sidoarjo.
Bayi tersebut dikubur orang tuanya karena lahir di luar nikah.
Orang tua bayi tersebut berstatus masih pelajar.
Mereka adalah RM, pelajar SMK berusia 18 tahun asal Kwangsan, dan adik kelasnya LV (16) asal Desa Pepe, Kecamatan Sedati, Sidoarjo.
Informasi yang berhasil dihimpun, bayi perempuan itu lahir dari rahim LV pada Minggu (30/12/2018) sekitar pukul 18.00 WIB.
Bayi dilahirkan di rumah temannya di Kwangsan.
Remaja perempuan ini hamil delapan bulan dan melahirkan anaknya secara normal.
Kehamilannya tersebut akibat hubungan kebablasan dengan sang pacar, RM.
Saat LV melahirkan, RM juga mendampingi.
Bayi mereka lahir sehat meski kelahiran tanpa dibantu dokter atau bidan.
Dua remaja itu pun kebingungan.
Apakah harus memberitahu orangtuanya atau membuang bayi mereka.
Di tengah kebingungan itu, mereka berdua ke makam di Dusun Wagir.
RM membuat lubang di tanah menggunakan cethok lantas mengubur bayinya tersebut hidup-hidup.
Dari keterangan diperoleh polisi, bayi dibawa dengan dibungkus plastik kresek.
Ketika dikubur, bayi tersebut masih menangis.
"Oleh pelaku kemudian diuruk dengan tanah. Sehingga bayi tersebut meninggal dunia," jawab Kapolsek Sedati, AKP I Gusti Made Merta.
Setelah mengubur bayinya, pelaku pun meninggalkan makam desa tersebut.
Sampai akhirnya, RM ditangkap polisi dan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan terhadap bayinya sendiri.
Terkait kasus itu, sebuah pengakuan disampaikan oleh seorang penjaga makam.
Penjaga makam umum Desa Kwangsan Kecamatan Sedati mengaku sempat kesulitan mencari, dan menemukan makam bayi yang dikubur hidup hidup.
Penjaga makam, Suparno mengatakan kondisi makam saat itu gelap dan tidak ada sama sekali penerangan.
"Saya mencarinya mulai jam 21.00 - 23.00. Akhirnya setelah saya menelusuri pelan pelan bersama dengan kakak saya Suparman dan Ayub (Kepala Dusun Wagir) akhirnya ketemu juga," jelasnya kepada KARTULUDO, Jumat (4/1/2019).
Saat itu ia mengaku selain terkendala dengan minimnya penerangan juga pelaku menutupi makam bayinya dengan daun jati kering.
"Apalagi waktu itu tidak ada hujan sama sekali sehingga malah tambah makin tersamarkan," ujarnya.
Namun dengan pengalamannya menjaga makam selama 5 tahun akhirnya makam bayi tersebut dapat ditemukan.
"Terlihat dari kondisi tanahnya, ini galian lama atau baru. Pas saya lihat di pojokan dekat tembok makam dan saya dekati ternyata benar ini makam bayinya," jujurnya.
Namun sayang saat ditemukan, ternyata yang berada di dalam makam tersebut hanya ari-arinya saja.
Sedangkan untuk jenazah bayinya sudah dulu dipindahkan oleh pelaku.
Padahal ia menjelaskan andaikan ia datang lebih awal, bukan tidak mungkin di makam tersebut masih ada bayinya.
"Saat itu saya datang mencari nya jam 21.00 dan dari laporan warga serta polisi pelaku membongkar makamnya jam 20.00 WIB," tandasnya.
Penjaga makam sampai merinding
Penjaga makam umum Desa Kwangsan mengaku sempat merinding saat mencari makam bayi yang dikubur hidup hidup.
Penjaga makam, Suparno mengatakan merasakan hawa yang kurang enak saat mencari makam bayi tersebut.
"Rasanya kayak gimana gitu, udah gak enak lah pokoknya gak kayak biasanya," jelasnya kepada KARTULUDO, Jumat (4/1/2019).
Ia mengaku selama 5 tahun menjaga makam tersebut, baru kali ini merinding.
Apalagi saat itu juga bertepatan dengan libur tahun baru sehingga jalan di dekat makam yang biasanya cukup ramai menjadi sangat sepi.
"Apalagi di makam sini tidak ada penerangan sama sekali, kalau orang biasa pasti dijamin takut, tapi karena saya sudah lima tahun menjaga makam ini jadi meski merinding tapi saya tetap mencarinya," terangnya.
Namun anehnya, meski belum tahu lokasi persis pelaku menguburkan bayinya tapi ia seperti mendapat firasat kalau bayi malang tersebut dimakamkan di situ.
"Saat itu dapat laporan dari pamong dusun kalau Polsek Sedati menyuruh untuk mengecek tiap pemakaman umum yang ada d Sedati. Karena ada laporan dugaan kasus bayi dikubur hidup hidup. Lha entah mengapa, hati ini rasanya sangat yakin sekali kalau makam bayinya itu disini. Setelah dicari pelan pelan akhirnya benar ada disini," tambahnya.
Dan ia juga mengaku kebetulan dirinya saat itu berada di rumah.
"Ya kalau tahun baru kan biasanya keluar sebentar lihat keramaian pergantian tahun. Tapi pas hari itu ingin berada di dalam rumah saja. Kayak serba kebetulan semuanya," jelasnya.
Tidak ada komentar